Setiap kehidupan memiliki ceritanya sendiri,
sebuah ikatan selalu menunjukan jalan kebahagiaan dan arti dalam hidup ini.
Rendy pernah memiliki keyakinan itu sebelum
akhirnya dia membuang jauh semua keyakinanya setelah kecelakaan itu terjadi.
kecelakaan yang merenggut seluruh keyakinan di
hatinya, dan semua itu karena adikknya.
sekarang rendy telah membuang cinta dari hatinya
sendiri.
Namun sayangnya sebuah ikatan tidak pernah bisa
hilang meski kita mencoba melakukan apapaun untuk menghapusnya, rendy kembali
harus merasakan perihnya mencintai.
Rendy sangat membenci itu, karena setiap ada
pertemuan pasti ada perpisahan, Sudah lama ia merasa mati dari dunia ini
setelah kehilangan tujuan hidup.
sampai akhirnya wanita itu datang, Wanita ini
kembali mengisi hati rendy yang telah lama kosong dengan cinta.
Namun Hatinya pernah di isi seseorang yang
sekarang telah ia lupakan.
Berada di tengah hal itu sungguh menyakitkan
Haruskah rendy melupakanya ?
Atau kembali padanya ?
Jika ia kembali maka ia Sekaligus kembali pada
adiknya.
Manakah yang lebih kuat ?
Cinta atau kebencian
ALIVE
“Setiap
ikatan punya jalanya sendiri untuk kembali”
Rendy
Bunyi beker di telingaku begitu keras pagi itu
membuatku terbangun dari mimpiku dan kembali ke hidupku yang menyedihkan,
sesaat aku melihat ke luar jendela semua nampak gembira menyambut pagi itu dan
bergegas menuju tujuan mereka masing masing, namun tidak bagiku yang tidak
memiliki tujuan karena semua itu telah di renggut dariku 1 tahun yang lalu,
setelah kepergian orang tuaku aku hidup sendiri di rumahku yang terlalu besar
hingga nampak dari luar ini hanyalah sebuah rumah kosong, bisnis orang tuaku di
dunia yang membuatku tidak akan kehabisan uang untuk makan dan hidup untuk
diriku, namun tetap saja aku harus bekerja dan menghemat sisa peninggalan orang
tuaku, aku tidak perlu siapapun karena hidup akan lebih mudah jika kita tidak
bergantung pada siapapun atau menggantungkan hidup kita untuk siapapun,
sekarang yang ada dalam pikiranku hanyalah lakukan pekerjaanku untuk mendapatkan
uang dan makan lalu pulang begitu seterusnya hingga aku mati, semua ini terjadi
karena dia, dialah penyebab hancurnya hidupku selama ini, tak bisa kupungkiri
bahwa dialah satu satunya yang tersisa di hidupku, namun setelah semua yang
terjadi aku menganggap dia sudah mati, dia adalah adikkuIni sudah pukul 7 lewat aku harus bergegas menuju
supermarket di ujung jalan, jika aku terlambat maka pemilik supermarket itu
akan sangat marah kepadaku
“apa kau tidak punya jam ? rumahmu kan hanya beberapa meter
dari sini, kenapa setiap hari kau terlambat ?” Bu rini bertanya padaku.
“maaf bu aku lupa mengganti battery jam, jadi aku
tidak tahu kalau sudah pagi” jawabku sekenanya.
Hampir setiap hari aku kena omelan dan ocehan dari
bu rini, dan setiap hari juga aku semakin kebal terhadap ocehanya.
siang
itu cukup panas untuk membuat es meleleh dalam beberapa menit, kupikir
berbaring sebentar di gudang akan mencairkan tubuhku, namun aku salah karena
ternyata gudang adalah tempat terpanas di gedung itu, aku memutuskan untuk
keluar dari gedung itu untuk mencari makan
“hei rendy mau kemana ? sebentar sebentar pergi
kerjaanmu saja belum selesai” teriak bu rini dari dalam.
“makan siang !” aku balas teriak dari luar.
Serentak semua yang sedang belanja cekikian
Aku segera berlari kencang menuju
rumah makan sederhana langgananku di daerah itu.
“rendy
!”
Suara
itu nampak tak asing bagiku, karena itu aku tidak menoleh dan terus berlari
namun langkahku terhenti ketika ia menarik tanganku dan membuatku menghadapnya,
dia adalah anggi, temanku sejak aku lahir
“jangan ganggu gue” jawabku dingin.
“citra masuk ICU lagi ren” suara anggi lirih.
“lalu ?”
“plis ren dia butuh lo di sampingnya saat ini”
anggi terlihat memohon padaku.
“lebih baik dia mati, gue ga butuh orang kaya dia
!”
“plak” sebuah tamparan mendarat di pipi kananku,
tamparan itu sangat keras hingga membuatku terhempas ke samping kiri